PPMI STTKD MELAKSANAKAN STUDI BANDING KE UNIVERSITAS GAJAH MADA: IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Studi Banding Sistem Penjaminan Mutu Internal: Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Implementasi Berbagai Pendekatan.

Penyerahan Cenderamata Pesawat dari PPMI STTKD ke SPMRU UGM
Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, berbagai institusi pendidikan di Indonesia kerap melakukan studi banding ke institusi lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu aspek yang sering menjadi fokus adalah sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang merupakan bagian penting dalam menjaga standar dan kualitas pendidikan di setiap institusi.
1. Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
SPMI adalah serangkaian kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh institusi pendidikan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari SPMI adalah untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan standar profesional.
Tim dari Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) beserta Auditor internal STTKD Yogyakarta melakukan kunjungan ke SPMRU UGM pada hari jumat tanggal 31 Mei 2024. STTKD Yogyakarta dipimpin oleh Ibu Dhiani Dyahjatmayanti, S.Tp., M.B.A. selaku Kepala Unit PPMI didampingi oleh Sekretaris PPMI (Ibu Zenita Kurniasari, S.E., M.M), Kepala Satuan Penjaminan Mutu Institusi (Ibu Septiyani Putri Astutik, S.E., M.Si.), Kepala Satuan Penjaminan Mutu Program Studi (Ibu Fryda Fatmayanti, S.T., M.Kom.), Staff SPM Institusi (Muhammad Fahmi Rozaky, S.Tr.Tra.) beserta Tim Auditor dan gugus penjaminan mutu Program Studi.
2. Metodologi Studi Banding
Studi banding dilakukan dengan mengunjungi institusi-institusi pendidikan yang memiliki reputasi baik dalam hal penjaminan mutu. Dalam kunjungan ini, tim dari institusi yang melakukan studi banding akan mengamati secara langsung praktik-praktik terbaik yang diterapkan, berdiskusi dengan para pengelola SPMI, dan mempelajari dokumentasi serta prosedur yang digunakan.
Tim PPMI dari STTKD diterima oleh Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. selaku Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Internal dan Akreditasi Nasional dan dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D. selaku Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Internasional. Diskusi dalam kegiatan studi banding terkait dengan berbagi pengalaman tentang proses SPMI khususnya penjelasan siklus PPEPP yang dijalankan. Lebih lanjut, Tim juga tertarik pada proses Evaluasi Pemenuhan Standar di UGM yang dilakukan melalui Audit Mutu Internal (AMI). Secara khusus dalam sesi diskusi, Kepala PPMI STTKD menanyakan tentang mekanisme persiapan dan implementasi AMI serta proses pemilihan Auditor untuk setiap program studi.

Studi Banding PPMI STTKD ke SPMRU UGM
3. Temuan dari Studi Banding
Hasil dari studi banding menunjukkan bahwa ada beberapa pendekatan yang dapat diadopsi untuk meningkatkan SPMI di institusi pendidikan STTKD, antara lain:
- Penerapan Teknologi Informasi: Penggunaan sistem informasi manajemen mutu berbasis teknologi memungkinkan monitoring dan evaluasi dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Beberapa institusi menggunakan platform digital untuk mengumpulkan data, memantau kinerja, dan menghasilkan laporan secara real-time.
- Keterlibatan Seluruh Stakeholder: Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. Menyampaikan bahwa Institusi dengan SPMI yang kuat biasanya melibatkan seluruh stakeholder, termasuk dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan pihak industri dalam proses penjaminan mutu. Partisipasi aktif dari seluruh elemen ini memastikan bahwa setiap aspek pendidikan mendapat perhatian yang memadai.
- Pelatihan dan Pengembangan Staf: Pelatihan rutin bagi staf mengenai penjaminan mutu dan pengembangan keterampilan sangat penting. Beberapa institusi yang dikunjungi memiliki program pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua staf memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya SPMI dan cara mengimplementasikannya.

Diskusi Implementasi SPMI dengan SPMRU UGM
4. Tantangan dan Solusi
Meski banyak manfaat yang dapat diambil dari studi banding, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Perbedaan budaya, kebijakan pemerintah, dan sumber daya menjadi beberapa hambatan utama. Namun, dengan penyesuaian dan adaptasi, institusi dapat mengimplementasikan praktik-praktik terbaik yang sesuai dengan konteks lokal mereka.
5. Rekomendasi untuk Institusi Pendidikan STTKD
Berdasarkan temuan dari studi banding, ada beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh institusi pendidikan STTKD:
- Penguatan Struktur Organisasi Penjaminan Mutu: Membangun unit khusus yang bertanggung jawab penuh terhadap penjaminan mutu dapat membantu mengoordinasikan dan mengimplementasikan kebijakan dengan lebih baik.
- Pengembangan Sistem Penilaian dan Evaluasi: Mengembangkan sistem penilaian yang komprehensif untuk mengukur kinerja dosen, mahasiswa, dan program studi secara objektif dan berkelanjutan.
- Kerjasama Internasional: Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan luar negeri untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam penjaminan mutu.
Studi banding bukan hanya sekadar melihat dan meniru, tetapi juga memahami dan menyesuaikan praktik-praktik terbaik dengan kebutuhan dan karakteristik institusi STTKD. Dengan demikian, implementasi SPMI yang efektif dapat tercapai, membawa kualitas pendidikan STTKD menuju standar global yang lebih tinggi.
Baca Juga: Monev RPL Prodi D4 MTU & S1 TD
Written: M. Fahmi Rozaky.